Beberapa hari yang lalu gue diceritain sama temen gue tentang film yang menurut mereka jalan ceritanya bagus banget. Pertama gue excited banget dengerin. Eh ga taunya ternyata itu film India. Langsung aja dong gue ngakak secara udah rahasia umum banget kalo film India tuh penuh adegan-adegan yang agak kurang familiar di Indonesia. Kaya nari-nari misalnya. Gue percaya aja kalo setiap masalah tuh ga harus diselesaian dengan nari-nari. LOL (baca:menurut gue) Film itu judulnya “Slumdog Millionaire”. Setelah gue liat-liat cover DVD-nya, ternyata film itu jadi Film Terbaik di Golden Globe Awards 2009. Menurut gue, film itu jadi salah satu saingan terberat The Curious Case Of Benjamin Button. Abisnya hamper di setiap nominasi Slumdog Millionaire juga ada, sama kaya The Curious Case Of Benjamin Button. Makin pengen buru-buru nonton aja gue.
Film ini cukup sederhana. Semuanya berawal dari seorang pemuda miskin bernama Jamal Malik yang mengikuti kuis “Who Wants To Be A Millionaire” versi India. Ia berhasil mencapai pertanyaan terakhir yang bernilai 20 juta rupee. Sayangnya, keberhasilan pemuda ini kurang dihargai oleh si pembawa acara. Pembawa acara itu mencurigai Jamal dan berpikir bahwa Jamal curang. Jujur, gue suka banget cara si pembawa acara sedemikian rupa ingin menggagalkan Jamal.
Sampai pada akhirnya sebelum pertanyaan terakhir diajukan yang kebetulan banget waktunya juga udah abis, Jamal disekap dan dibawa ke kantor polisi. Ini merupakan trik dari si pembawa acara untuk menggagalkan langkah Jamala (masih) berdasarkan pikiran buruknya tentang Jamal.
Pada saat ditahan, Jamal kemudian diwawancara oleh pihak kepolisian mengenai bagaimana anak miskin sepertinya mampu menjawab seluruh pertanyaan kuis yang cukup sulit itu. Dari situlah awal cerita hidup Jamal bergulir dimana semua jawaban dari pertanyaan kuis seluruhnya didapatnya secara tidak sengaja. Hal itu berdasarkan pengalaman pribadinya dari kecil hingga menjadi remaja semasa menjadi anak jalanan.
Kisah hidup Jamal digambarkan cukup realistis dan jelas dimana syuting yang dilakukan benar-benar di daerah kumuh kota di India. Film ini juga menampilkan permasalahan yang ada di India, seperti perdagangan anak, perang antar ras, sampai mafia! Lol.
Namun sebenarnya alasan utama Jamal ikut serta dalam kuis ini sangat mengharukan. Pokonya bagi yang mau tau apa dan gimananya mending nonton sendiri aja. Soalnya ga seru kalo diceritai semua.
Oh iya dibalik kesuksesan fil tersebut, ternyata terdapat banyak penolakan dari warga India itu sendiri. Mereka mengungkapkan kalau film besutan Danny Boyle itu telah mencemooh masyarakat kota tersebut.
"Mereka (Film 'Slumdog Millionaire-red) telah membuat ejekan tentang kami. Mereka telah menyakiti perasaan kami," ucap salah salah satu pendemo seperti detikhot kutip dari Yahoo News, Rabu (4/2/2009). Mereka juga memprotes penggunaan kata ‘Slumdog’ dalam film tersebut. Di salah satu poster para pendemo tersebut termuat kalimat "Penduduk Daerah Kumuh Juga Manusia, Bukan Anjing". 'Slumdog Millionaire' juga mendapat sambutan yang kurang sedap dari beberapa media India. Beberapa media menulis kalau film garapan Danny Boyle itu menampilkan kemelaratan yang dibumbui pornografi.
Duh gue bingung deh. Pornografi dari sebelah mana coba? Menurut gue film ini cukup sopan. Coba aja lo nonton terus bandingin deh sama film Indonesia yang emang jelas banget pornografinya. Menurut gue maksud dari cerita ini cukup nyampe ko. Tapi yaa semua orang berhak menilai termasuk oerang India itu sendiri.
Intinya, bagi penikmat film, gue amat sangat menganjurkan film ini sebagai salah satu film yang wajib ditonton. Buat yang bukan pencinta film India, tenang aja. Mungkin secara sutradaranya bukan orang India kali ya, jadi adegan nari-nari Cuma ada satu kali. Itu pun cuma di endingnya aja. Dan ga ada tuh adegan lari-larian sambil main cilukba-cilukbaan di pohon. Tenang aja, guys!