Senin, 21 Maret 2011

Puzzle


Biasanya saya sangat senang dan menikmati ketika menulis. Tapi tidak untuk kali ini. Seperti ada yang mengganjal ketika ribuan kata-kata sudah terekam di otak dan siap untuk dipublikasikan. Ini aneh dan memang tidak wajar seperti biasanya. Jujur, gelisah menjadi salah satu kegiatan rutin saya tiap detik. Bukan bermaksud untuk berlebihan, tetapi inilah kenyataannya. Kekhawatiran tidak bisa menahan rasa haru selalu terbukti. Tapi saya cukup kuat untuk tidak mengumbarnya kepada siapa pun, kecuali dia. Saya yakin sorotan matanya melihat dan mengerti apa yang saya rasakan. Semua memang berawal dari saya. Keyakinan akan apabila melakukan sesuatu maka akan menuai sesuatu pula seperti menjadi sebuah kenyataan tanpa ada pembelaan.
Saya hanya menunduk malu, terdiam, dan membisu. Sebaik dan seindah apa pun kalimat yang dirangkai pasti tidak akan cukup untuk dikatakan sebuah pembenaran. Beberapa hari ini saya seperti mencari cara untuk menemukan kembali semua yang hilang. Semuanya seakan seperti sebuah puzzle yang sudah tersusun rapi, tetapi ada seorang bodoh yang menghancurkannya begitu saja. Begitulah analoginya. Semuanya seperti mengkondisikan saya seakan hidup tanpa bernapas, berjalan tanpa kaki, atau menulis tanpa secarik kertas beserta alat tulisnya.
Manusia tidak hanya dikaruniai sebuah otak, tetapi juga hati. Tidak ada pembeda antara wanita dengan pria dalam hal ini. Yang saya sadari sekarang adalah perhatikan dan lakukan yang terbaik untuk saat ini, maka apa yang kita lakukan pada saat ini akan menuai hasil di masa depan. Apa pun yang telah saya lakukan, itu akan menjadikan refleksi bagi kepribadian saya untuk menjadi lebih baik.
Be here and now.
Saya tidak menyerah untuk kembali menyusun puzzle yang telah hancur itu. Hidup yang saya jalani tidak penuh dengan kata-kata coincidence. Saya yakin akan ada hikmah dibalik ini semua. Semua yang terjadi adalah alasan mengapa kita dilahirkan disini. Selalu akan ada tawa dan luka. Tidak ada salahnya untuk terus mencari arti dari pencarian kebahagiaan. Yang saya tau saat ini adalah satu, bahagia bersama mereka. Mereka orang-orang yang saya kasihi.
Kapan kebahagiaan itu dapat diraih? Jawabannya adalah ketika kita siap untuk menjadi bahagia.

ps: I love you


dinadinc

Tidak ada komentar: