Entah ini sebuah permintaan atau sebuah pernyataan.
Yang jelas ini bukan sebuah penyesalan, tetapi bisa dianalogikan seperti sebuah harapan.
Bisakah kamu bertanya, "what do you want to make a perfect day together with me?"
Apakah ini terlalu susah untuk dipertanyakan?
Bisakah kamu berkata, "Hey, this is our day."
Apakah ini terlalu susah untuk diungkapkan?
Mungkin kita bukanlah sempurna, karena saya yakin tidak ada yang sempurna seperti Penciptanya. Tapi, bolehkan kita meminta? Atau setidaknya mengharap akan sesuatu?
Bolehkah ada ungkapan, "At least I'm a girl with fully sensitive case of a girl."
Bolehkah ada ungkapan, "At least once in my life or twice, hug me when I'm getting down without so many point of view questions."
Bolehkah ada ungkapan, "At least, I can stop to ask WHO AM I FOR YOU?"
Kalau posting ini merupakan sebuah kesalahan, maka semakin susahlah mengungkapan curahan hati yang memang terkadang susah diungkapkan secara lisan. Dan jikalau posting ini merupakan sebuah kebodohan, maka semakin susahlah cara untuk mengungkapkan apa yang terusik dalam siklus yang sudah ada beberapa waktu ini. Kasih sayang adalah hal indah yang sangat diinginkan setiap individu. Kasih sayang bukanlah take and give, karena itu bukanlah suatu simbol ketulusan. Take and give seakan-akan berkata bahwa kasih sayang itu memiliki pamrih. Kasih sayang itu merupakan give, give and always give, dimana memberi selalu menjadi prioritas utama untuk menjaga kasih sayang dan dimana tidak ada kata pamrih didalamnya.
♥dinadinc
Selasa, 29 Maret 2011
Minggu, 27 Maret 2011
Perbincangan dengan penuh kebisuan
Pada dasarnya saya sangat menyukai perbincangan dengan penuh ide. Sebulan yang lalu, semua ide yang saya miliki seakan terkubur oleh kesalahan besar duniawi. Saya ingat betul malam itu saya sangat mempersiapkan diri. Mulai dari baju sampai hati.
Malam itu, malam minggu. Malam dimana sudah menjadi rahasia umum akan menjadi malam yang penuh dengan kerlap kerlip gemerlap lampu jalanan. Tidak ubahnya dengan kami. Kami adalah saya dan dia. Kami merupakan dua insan manusia yang sedang menikmati masa-masa muda bersama. Apakah salah kami melakukan ritual yang biasanya dilakukan anak muda lainnya? Menghabiskan malam minggu bersama, sebagai contohnya.
Perjalanan menuju sebuah cafe dilalui melalui kebisuan dan keheningan. Walaupun Oasis itu mengalun dengan kerasnya, tetapi tetap saja serasa tidak mendengar apa-apa. Tidak ada yang bergeming. Yang satu sibuk menyetir dan yang satu lagi sibuk meratapi kenyataan yang menimpa. Akhirnya, saya berusaha mencairkan suasana akan semua hal yang menurut saya membosankan. Saya memang menguap, pertanda saya memang bosan. Tapi dia?
Saya memesan es krim goreng. Itu adalah desert favorit saya. Tapi, dinginnya es krim itu tidak sama dengan kenyataan panasnya hati ini. Bukan hati saya tentunya. Sebut saja hati si orang yang menyetir tadi. Jam demi jam berlalu. Saya yakin, kopi yang dipesan pun sudah tidak sepanas ketika pelayan itu mengantarkan ke meja kami. Kami masih bergeming. Sepatah dua patah kata keluar dari mulut saya, tetapi kembali terdiam karena respon yang diekspektasikan tidak seindah bayangannya.
Saya sangat menyukai perbincangan dengan penuh ide. Itu yang biasa kami lakukan. Kami suka sekali berdiskusi, mulai dari musik sampai politik. Mulai dari hal bodoh sampai hal yang terkadang tidak bisa dinalarkan. Saya sangat nyaman dengan apa yang biasanya kami lakukan. Kami satu pemikiran, walaupun terkadang satu atau dua kali terjadi bentrok antar omongan. Tapi, lain untuk malam ini. Tidak ada pembicaraan yang menyenangkan. Tidak ada diskusi yang menghangatkan dinginnya malam di Bandung ini. Yang ada hanyalah pernyataan ketidakpercayaan dan kebimbangan.
Meyakinkan dengan perbuatan adalah hal yang saat ini sering saya lakukan. Saya tidak akan banyak mengerluarkan kata-kata yang menjanjikan. Saya banyak diam. Tetapi, saya tidak miskin perbuatan.
Ngopi Doeloe, Bandung, Indonesia.
Malam itu, malam minggu. Malam dimana sudah menjadi rahasia umum akan menjadi malam yang penuh dengan kerlap kerlip gemerlap lampu jalanan. Tidak ubahnya dengan kami. Kami adalah saya dan dia. Kami merupakan dua insan manusia yang sedang menikmati masa-masa muda bersama. Apakah salah kami melakukan ritual yang biasanya dilakukan anak muda lainnya? Menghabiskan malam minggu bersama, sebagai contohnya.
Perjalanan menuju sebuah cafe dilalui melalui kebisuan dan keheningan. Walaupun Oasis itu mengalun dengan kerasnya, tetapi tetap saja serasa tidak mendengar apa-apa. Tidak ada yang bergeming. Yang satu sibuk menyetir dan yang satu lagi sibuk meratapi kenyataan yang menimpa. Akhirnya, saya berusaha mencairkan suasana akan semua hal yang menurut saya membosankan. Saya memang menguap, pertanda saya memang bosan. Tapi dia?
Saya memesan es krim goreng. Itu adalah desert favorit saya. Tapi, dinginnya es krim itu tidak sama dengan kenyataan panasnya hati ini. Bukan hati saya tentunya. Sebut saja hati si orang yang menyetir tadi. Jam demi jam berlalu. Saya yakin, kopi yang dipesan pun sudah tidak sepanas ketika pelayan itu mengantarkan ke meja kami. Kami masih bergeming. Sepatah dua patah kata keluar dari mulut saya, tetapi kembali terdiam karena respon yang diekspektasikan tidak seindah bayangannya.
Saya sangat menyukai perbincangan dengan penuh ide. Itu yang biasa kami lakukan. Kami suka sekali berdiskusi, mulai dari musik sampai politik. Mulai dari hal bodoh sampai hal yang terkadang tidak bisa dinalarkan. Saya sangat nyaman dengan apa yang biasanya kami lakukan. Kami satu pemikiran, walaupun terkadang satu atau dua kali terjadi bentrok antar omongan. Tapi, lain untuk malam ini. Tidak ada pembicaraan yang menyenangkan. Tidak ada diskusi yang menghangatkan dinginnya malam di Bandung ini. Yang ada hanyalah pernyataan ketidakpercayaan dan kebimbangan.
Meyakinkan dengan perbuatan adalah hal yang saat ini sering saya lakukan. Saya tidak akan banyak mengerluarkan kata-kata yang menjanjikan. Saya banyak diam. Tetapi, saya tidak miskin perbuatan.
Semoga akan kembali lagi semua kenyamanan yang biasanya saling kami berikan. Semoga perbincangan dengan penuh ide akan kembali menghangatkan setiap hari yang dilalui dan yang akan terlalui. Semoga tidak akan ada lagi malam minggu bisu seperti ini. Semoga kerlap kerlip lampu jalanan menjadi saksi bisu akan janji dalam hati ini. Semoga.... dan semoga.
Ngopi Doeloe, Bandung, Indonesia.
♥dinadinc
Jalan Itu Tidak Tertutup
Memang sulit untuk mendefinisikan takdir Tuhan. Siapa yang bisa melawan kehendak Tuhan? Usaha semaksimal apapun apabila Tuhan tidak merestui kita untuk mendapatkan hal tersebut, maka sirnalah sudah semua. Tapi hey, jangan jadikan hal tersebut membuat kita menjadi sosok yang lemah. Sekali, dua kali, atau tiga kali gagal itu merupakan siklus kehidupan yang harus kita lewati. Seperti yang selalu orang bijak ungkapkan, bahwa roda itu terus berputar. Menurut saya, itu suatu analogi yang tepat untuk mendefinisikan takdir Tuhan. Tuhan selalu memberi cobaan yang saya yakin tidak akan terlampau berat atas kemampuan kita. Jadi, kenapa kita harus merasa tertutup oleh takdir Tuhan itu sendiri?
Sahabat yang saya sayangi sedang dirundung kabut pilu. Saya berusaha menjadi matahari baginya dengan cara saya sendiri. Mengapa matahari? Karena matahari memberikan secercah cahayanya dengan tanpa pamrih, karena matahari menyinari makhluk lainnya untuk terus melakukan produktivitas, karena matahari begitu hangat melebihi pelukan erat seorang terhormat.
ps: Jika itu bukan jalan dan takdirmu, hadapilah dengan lapang dada tanpa ada penyesalan telah mencoba. Sukses tidak datang hanya dengan sekali atau dua kali usaha, tetapi dengan ribuan daya dan upaya. Tuhan, keluarga, dan saya selalu bersamamu :)
♥dinadinc
Jumat, 25 Maret 2011
I Bet You Look Good On The Dancefloor
Stop making the eyes at me, I'll stop making the eyes at you
And what it is that surprises me is that I don't really want you to
And your shoulders are frozen (cold as the night)
Oh, but you're an explosion (you're dynamite)
Your name isn't Rio, but I don't care for sand
And lighting the fuse might result in a bang, b-b-bang, go!
Well, I bet that you look good on the dancefloor
I don't know if you're looking for romance or
I don't know what you're looking for
I said, I bet that you look good on the dancefloor
Dancing to electro-pop like a robot from 1984
From 1984!
Arctic Monkeys
MISSING THEM!
Hening bukan berarti diam
Selamat malam,
Tulisan malam ini dirangkai tanpa ada kerangka dan tanpa ada prasangka. Tulisan ini hanyalah sebuah curahan hati yang mungkin selama ini saya pendam tanpa ada interferensi sama sekali. Sebelumnnya, saya melakukan banyak blogwalking untuk mencari rangkaian kata-kata yang cocok untuk mengungkapkan apa yang terganjal di sini, di hati.
Apa yang akan kamu lakukan apabila kamu didapati telah dituduh melakukan hal yang tidak kamu lakukan? Saya tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi saya paham apa yang menjadi api dari sebuah asap. Yang saya herankan adalah api yang muncul itu tersulut oleh emosi yang seolah-olah datang dari jiwa yang menginginkan saya untuk jatuh. Jangankan terjatuh, terpleset pun saya tidak. Saya tidak menyangka semua datang dari hal-hal yang menjadi sensitifitas seorang hawa. Memang, hawa merupakan makhluk yang paling lembut. Tersenggol pun langsung berteriak. Tapi, kalau saya, saya terus belajar untuk mengontrol emosi diri.
Cukuplah menginterferensi orang lain untuk berkubu-kubu bermain bersama saya. Sahabat saya adalah orang yang mengenal saya. Saya harap sahabat saya tidak terinterferensi dengan apapun aturan main yang dibuat, bukan dari saya. Setidaknya, kata-kata atau tulisan yang dibuat akan menjadi saksi atas tindak tanduk dalam permainan ini. Saya bukan orang yang peduli untuk membenahi permasalahan seperti ini. Saya hanya tertawa. Umur memang tidak menentukan kematangan seseorang.
Segeralah berakhir ini semua sebelum masa yang akan mengakhiri hidup kita di dunia ini. Saya selalu berdoa agar saya menjadi sosok yang terus "naik kelas". Tuhan, apabila tulisan malam ini adalah sebuah kesalahan, maka dimanakah tempat yang tepat untuk mencurahkan hati selain berkonsultasi kepada-MU?
♥dinadinc
Tulisan malam ini dirangkai tanpa ada kerangka dan tanpa ada prasangka. Tulisan ini hanyalah sebuah curahan hati yang mungkin selama ini saya pendam tanpa ada interferensi sama sekali. Sebelumnnya, saya melakukan banyak blogwalking untuk mencari rangkaian kata-kata yang cocok untuk mengungkapkan apa yang terganjal di sini, di hati.
Apa yang akan kamu lakukan apabila kamu didapati telah dituduh melakukan hal yang tidak kamu lakukan? Saya tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi saya paham apa yang menjadi api dari sebuah asap. Yang saya herankan adalah api yang muncul itu tersulut oleh emosi yang seolah-olah datang dari jiwa yang menginginkan saya untuk jatuh. Jangankan terjatuh, terpleset pun saya tidak. Saya tidak menyangka semua datang dari hal-hal yang menjadi sensitifitas seorang hawa. Memang, hawa merupakan makhluk yang paling lembut. Tersenggol pun langsung berteriak. Tapi, kalau saya, saya terus belajar untuk mengontrol emosi diri.
Pengendalian emosi memang sangat diperlukan terutama ketika berhadapan dengan orang yang tidak bisa mengendalikan emosi.Apa sih yang kamu inginkan? Bukankah keinginan itu semu seperti pelangi yang tidak memiliki fisik? Sedikit pun saya tidak tersentuh dengan permainan yang sedang terjadi. Apa yang sudah dimulai, semua akan berujung. Setiap awal pasti ada akhir. Saya yakin detik-detik ini adalah proses menuju sebuah game over, entah kapan itu akan terjadi.
Cukuplah menginterferensi orang lain untuk berkubu-kubu bermain bersama saya. Sahabat saya adalah orang yang mengenal saya. Saya harap sahabat saya tidak terinterferensi dengan apapun aturan main yang dibuat, bukan dari saya. Setidaknya, kata-kata atau tulisan yang dibuat akan menjadi saksi atas tindak tanduk dalam permainan ini. Saya bukan orang yang peduli untuk membenahi permasalahan seperti ini. Saya hanya tertawa. Umur memang tidak menentukan kematangan seseorang.
Segeralah berakhir ini semua sebelum masa yang akan mengakhiri hidup kita di dunia ini. Saya selalu berdoa agar saya menjadi sosok yang terus "naik kelas". Tuhan, apabila tulisan malam ini adalah sebuah kesalahan, maka dimanakah tempat yang tepat untuk mencurahkan hati selain berkonsultasi kepada-MU?
♥dinadinc
Senin, 21 Maret 2011
Fly Like a G6!
heading to Ngurah Rai, Bali, Indonesia.
made a new experiences together. made a moment together. someday, we will tell our own family. hope so!!
ps: I never be brave when the plane should take off immediately. Call me chicken then. grookkkkk!!!
♥dinadinc
ps: I never be brave when the plane should take off immediately. Call me chicken then. grookkkkk!!!
♥dinadinc
my another love in soul
Puzzle
Biasanya saya sangat senang dan menikmati ketika menulis. Tapi tidak untuk kali ini. Seperti ada yang mengganjal ketika ribuan kata-kata sudah terekam di otak dan siap untuk dipublikasikan. Ini aneh dan memang tidak wajar seperti biasanya. Jujur, gelisah menjadi salah satu kegiatan rutin saya tiap detik. Bukan bermaksud untuk berlebihan, tetapi inilah kenyataannya. Kekhawatiran tidak bisa menahan rasa haru selalu terbukti. Tapi saya cukup kuat untuk tidak mengumbarnya kepada siapa pun, kecuali dia. Saya yakin sorotan matanya melihat dan mengerti apa yang saya rasakan. Semua memang berawal dari saya. Keyakinan akan apabila melakukan sesuatu maka akan menuai sesuatu pula seperti menjadi sebuah kenyataan tanpa ada pembelaan.
Saya hanya menunduk malu, terdiam, dan membisu. Sebaik dan seindah apa pun kalimat yang dirangkai pasti tidak akan cukup untuk dikatakan sebuah pembenaran. Beberapa hari ini saya seperti mencari cara untuk menemukan kembali semua yang hilang. Semuanya seakan seperti sebuah puzzle yang sudah tersusun rapi, tetapi ada seorang bodoh yang menghancurkannya begitu saja. Begitulah analoginya. Semuanya seperti mengkondisikan saya seakan hidup tanpa bernapas, berjalan tanpa kaki, atau menulis tanpa secarik kertas beserta alat tulisnya.
Manusia tidak hanya dikaruniai sebuah otak, tetapi juga hati. Tidak ada pembeda antara wanita dengan pria dalam hal ini. Yang saya sadari sekarang adalah perhatikan dan lakukan yang terbaik untuk saat ini, maka apa yang kita lakukan pada saat ini akan menuai hasil di masa depan. Apa pun yang telah saya lakukan, itu akan menjadikan refleksi bagi kepribadian saya untuk menjadi lebih baik.
Be here and now.
Saya tidak menyerah untuk kembali menyusun puzzle yang telah hancur itu. Hidup yang saya jalani tidak penuh dengan kata-kata coincidence. Saya yakin akan ada hikmah dibalik ini semua. Semua yang terjadi adalah alasan mengapa kita dilahirkan disini. Selalu akan ada tawa dan luka. Tidak ada salahnya untuk terus mencari arti dari pencarian kebahagiaan. Yang saya tau saat ini adalah satu, bahagia bersama mereka. Mereka orang-orang yang saya kasihi.
Kapan kebahagiaan itu dapat diraih? Jawabannya adalah ketika kita siap untuk menjadi bahagia.
ps: I love you
Saya hanya menunduk malu, terdiam, dan membisu. Sebaik dan seindah apa pun kalimat yang dirangkai pasti tidak akan cukup untuk dikatakan sebuah pembenaran. Beberapa hari ini saya seperti mencari cara untuk menemukan kembali semua yang hilang. Semuanya seakan seperti sebuah puzzle yang sudah tersusun rapi, tetapi ada seorang bodoh yang menghancurkannya begitu saja. Begitulah analoginya. Semuanya seperti mengkondisikan saya seakan hidup tanpa bernapas, berjalan tanpa kaki, atau menulis tanpa secarik kertas beserta alat tulisnya.
Manusia tidak hanya dikaruniai sebuah otak, tetapi juga hati. Tidak ada pembeda antara wanita dengan pria dalam hal ini. Yang saya sadari sekarang adalah perhatikan dan lakukan yang terbaik untuk saat ini, maka apa yang kita lakukan pada saat ini akan menuai hasil di masa depan. Apa pun yang telah saya lakukan, itu akan menjadikan refleksi bagi kepribadian saya untuk menjadi lebih baik.
Be here and now.
Saya tidak menyerah untuk kembali menyusun puzzle yang telah hancur itu. Hidup yang saya jalani tidak penuh dengan kata-kata coincidence. Saya yakin akan ada hikmah dibalik ini semua. Semua yang terjadi adalah alasan mengapa kita dilahirkan disini. Selalu akan ada tawa dan luka. Tidak ada salahnya untuk terus mencari arti dari pencarian kebahagiaan. Yang saya tau saat ini adalah satu, bahagia bersama mereka. Mereka orang-orang yang saya kasihi.
Kapan kebahagiaan itu dapat diraih? Jawabannya adalah ketika kita siap untuk menjadi bahagia.
ps: I love you
♥dinadinc
Langganan:
Postingan (Atom)