Selasa, 07 Juni 2011
Sabtu, 04 Juni 2011
Dare Yourself Like I Did
Penghujung Mei adalah salah satu hari yang bersejarah untuk saya. Hari itu tepat pada tanggal 29 Mei 2011, saya memutuskan untuk memberanikan diri memotong pendek rambut saya. Semula rambut saya sudah sepinggul kurang lebih panjangnya. Apa alasannya? Simpel. Jawabannya adalah GERAH. Gerah karena udara di Bandung yang sudah tidak sedingin yang diceritakan orang, gerah karena PA yang tidak kunjung usai, gerah karena individu yang ini menuntut itu, sedangkan individu yang itu menuntut ini. CKCKCK! Gerah kan?
Begitu saya datang ke salon langganan saya, terlintas untuk mengurungkan niat memotong pendek rambut. Tetapi, entah kenapa sejujurnya saya tertantang untuk mencoba hal yang baru. Sekedar informasi, saya memanjangkan rambut dimulai ketika saya duduk di kelas 2 SMA. Di jaman SMA-lah saya baru mengerti yang namanya "penampilan". Hahaha..
Hoplaaaa.... Setelah waktu bergulir sedemikian cepatnya, tiba-tiba saya bercermin dan seperti melihat sosok yang lain. To be honest, saya sangat menyukai penampilan saya yang sekarang. More fresh, more young, and ehhm... more sexy (forget it). Senyum saya spontan terlihat jelas di kaca itu pertanda saya puas akan keberanian saya sendiri. Memang benar kata banyak wanita bahwa rambut adalah mahkota perempuan. Tetapi, tidak harus rambut panjang kan yang bisa dianalogikan sebagai mahkota yang indah? Rambut pendek pun dapat menjadi mahkota. Intinya adalah bagaimana kita merawat rambut kita sedemikian rupa sehingga layak ditahtakan sebagai mahkota :)
Banyak sekali respon dan ekspresi dari teman-teman saya. Mulai dari "Oohh", "Waw", "Ih", "Loh?", "Dinaaaaaaaa?" sampai "Lo lagi out of control yah?"
Hey meeennn Imma doin really fine for sure. I just wanna somethin new. Something really recent new. Dan, tidak banyak perempuan yang berani untuk memotong pendek rambutnya setelah sekian lama memiliki rambut panjang. Tidak percaya? Coba saja tantang diri kamu sendiri untuk melakukannya (wanita berambut panjang). Sometimes, people can only judge other without dare herself. Oh life it's so poor, ya know :)
♥dinadinc
Rabu, 01 Juni 2011
Biasa Pasti Luar Biasa
Di malam yang larut ini, saya tidak akan menceritakan hobi menulis saya. Lebih tepatnya saya akan mengungkapkan pendapat saya akan satu hal yang dalam beberapa waktu ini terus menjadi bahan pemikiran saya. Banyak sekali orang yang meremehkan kemampuan orang lain tanpa berkaca pada dirinya sendiri. Kalimat saya terdengar arogan, namun kita tidak bisa menutup mata akan hal tersebut. Sejujurnya, saya amat sangat tidak menyukai ketika seseorang meremehkan kemampuan orang lain dalam konteks apa pun itu. Ketika seorang teman sekali pun yang melakukan hal itu, saya pastikan saya akan membungkam mulut saya untuk tidak larut dalam percakapan yang saya rasa hanya membuang waktu saja. Merendahkan kemampuan orang lain jelaslah bukan hal yang terpuji. Saya bahkan ingat betul bahwa semenjaak kita mengenal bangku sekolah, tidak pernah sekali pun diajarkan untuk melakukan hal tercela. Bukan bermaksud untuk menjadi naif, tapi saya bukanlah pribadi yang menyukai menggunjing orang lain. Mungkin banyak diantara kalian yang membaca artikel ini berlaku hal yang sama. Hidup ini hanya sekali, maka ada baiknya kita memaksimalkan diri kita untuk melakukan hal yang baik dengan tidak merugikan orang lain.
Di mata saya, orang yang terlihat biasa pasti memiliki potensi yang luar biasa di belakangnya. Jadi, jangan terburu-buru menjudge seseorang bahwasanya orang itu tidak memiliki kemampuan apa-apa. Setiap orang memiliki bidangnya masing-masing. Apabila orang tersebut memang terasa kurang di bidang yang kita kuasai, bukan berarti orang itu tidak dapat menguasai apa pun. Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya. Didasari pada hal tersebut, maka saya yakin setiap orang dapat mengolah otaknya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang liar biasa. Bersainglah secara sehat. Berpikirlah secara logis. Berlakulah secara baik. Niscaya cinta dan kasih selalu ada pada diri kita.
Bagi kalian yang terlalu cepat meremehkan orang lain, posisikanlah diri kalian sebagai yang diremehkan. Rasakan bagaimana tidak enaknya menjadi pesakitan yang terus menerus dipojok-pojokkan. Layaknya sebuah roda yang teru berputar, maka hidup ini pun akan terus berdinamika seiring dengan berjalannya waktu. Berhati-hatilah. Apabila mereka yang kalian remehkan ternyata lebih berhasil daripada kalian, lalu mau ditaruh dimana muka kalian???
Dayeuhkolot, Jawa Barat
2 Juni 2011 2:14 a.m
♥ dinadinc
Powered by Telkomsel BlackBerry®