Akhirnya, penghujung dari tahun 2010 telah tiba. Tanpa banyak persiapan dan pesta kembang api mewah seperti malam pergantian tahun baru saya yang lalu di Bali, malam pergantian tahun kali ini lebih terasa hangat karena Papa yang menyiapkan semuanya. AMAZING!
Why it is so amazing? Karena Papa tidak pernah (sebelumnya) menyiapkan hal-hal seperti ini. He reserved seat for us in restaurant, he planned the place who has a great fireworks, he planned almost anything. LOVABLE!
Kejutan yang lainnya adalah ketika Mama saya juga ada dalam malam pergantian tahun baru ini. Sudah lama sekali saya ingin menikmati malam-malam ketika keluarga kami berkumpul. Maklum, dalam keluarga kami terdapat 4 orang dan 4 orang itu semuanya hidup di bawah atap yang berbeda-beda sesuai dengan kesibukkannya masing-masing. Oh iya, sejujurnya ada yang kurang karena Kakak saya tidak bisa ikut merayakan malam pergantian tahun baru bersama. Kenapa? Karena dia sudah punya acara sendiri tampaknya.
Pergantian malam tahun baru kali ini saya lewatkan bersama teman dan keluarga di Semarang, Jawa Tengah. Sejujurnya, saya sempat deg-degan di dalam pesawat karena hujan tiba-tiba turun dengan deras. Alhasil, dari niat awal pengen tidur jadi terlewatkan. Sesampainya di bandara, saya disambut dengan senyum hangat wanita hampir paruh baya yang menurut saya masih tetap seksi (hehe), Mama. Begitu melihat Mama, saya langsung berlari dan berharap dapat memeluk dengan erat wanita dengan wangi parfume yang khas itu. Papa segera menyambut dari belakang punggung Mama. Sedikit bercengkrama dengan teman saya lalu kemudian kami dikenalkan dengan rekan bisnis Papa yang kebetulan juga sedang ada di bandara.
Hujan tidak dijadikan alasan untuk tidak merayakan pergantian malam tahun baru ini, setidaknya dengan makan malam hangat yang penuh dengan antusiasme cerita dari seorang keluarga yang jarang sekali memiliki momen berkumpul seperti ini. Sesekali teman saya ikut melempar sebuah cerita yang kemudian langsung kita respon dengan suguhan canda tawa, tetapi sesekali dengan sedikit adu urat untuk mempertahankan pendapat (haha). Setidaknya malam itu Papa saya terlihat asik sekali dengan teman saya, tentunya dengan perbincangan seputar laki-laki, tidak lain dan tidak bukan seperti bisnis, mesin-mesin mobil dan ehm perempuan. Hahaha kami yang wanita terkadang melemparkan pendapat kami apalagi ketika perbincangan sudah membicarakan tentang perempuan. WAS FUN!
Papa juga ikut menyumbangkan suaranya di restoran itu. Papa menyanyikan beberapa lagu yang sejujurnya saya agak asing (haha). Pipi Mama memerah sewaktu Papa menyebutkan lagu yang dinyanyikan ditujukan untuk Mama. "Untuk mengenang masa lalu", kata Papa (haha). Begitu malam sudah menunjukkan hampir pukul 12, semua tamu dipersilakan untuk menuju parkir luar karena pesta kembang api akan segera dimulai. Saya menghambur keluar bersama dengan yang lain. Daaann... saya tertegun dengan anggunnya kembang api itu. Tampak seperti menari-nari bebas di tengah malam yang hingar bingar. Silih berganti kembang api menyembur berputar-putar. Terkadang berwarna merah, kuning, hijau, biru, tetapi warna favorit saya dan Mama untuk kembang api itu tentu saja Ungu. Seperti air mancur yang mencipratkan kebahagiaan dan senyuman kepada setiap mata yang memandang. WONDERFUL!
Dan ketika malam tahun baru telah usai seiring dengan bunyi dentuman terakhir disertai cahaya yang menawan dari kembang api tersebut, kami semua saling berpelukan dan mencium satu sama lain serta tidak lupa mengucapkan "Selamat Tahun Baru 2011".
Tahun silih berganti
Malam terus bergulir
Bulan terus menyapa semua mata yang memandangnya
Tetapi,
keluarga tidak akan pernah terganti, mau apapun tahunnya.
2011, marilah semua merefleksikan diri dan bercermin atas apa yang sudah terlewati pada 2010.
Tidak ada alasan terlambat untuk apapun. Marilah berbenah diri.