Minggu, 31 Oktober 2010

Menulis bagaikan melukis di atas kanvas

Hobi saya menulis dimulai dari semenjak duduk di kelas 2 SD, tepatnya saat saya berumur 7 tahun. Pada saat itu saya hobi sekali menulis cerpen (baca: cerita pendek) dan cerpen-cerpen tersebut saya tulis di dalam sebuah buku tulis Sidu dengan cover tokoh-tokoh Disney yang memang pada saat umur segitu saya mengoleksi semua barang-barang berbau Disney. Hahaha bukankah memang seperti itu yah jamannya kita masih kecil? Terutama para angkatan '97 hahaha.

Dulu, saya lebih memilih terus menulis daripada mendengarkan guru di depan kelas nerangin pelajaran. Untungnya hobi menulis saya sama sekali tidak mengganggu nilai akademik saya dan saya masih tetap bisa menjadi peringkat pertama. Akhirnya, pada saat pembagian raport wali kelas saya melaporkan kegiatan "terlarang" saya di dalam kelas kepada ibu saya. Kenapa "terlarang"? Padahal menulis itu kegiatan positif. Semua itu karena saya korupsi waktu di dalam kelas. Seharusnya saya fokus dan konsentrasi terhadap pelajaran yang sedang diterangkan, tetapi saya malah asik dengan dunia imajinasi saya yang saya tuangkan dalam kertas demi kertas lembaran Sidu itu. Ibu saya terlihat khawatir kalau-kalau hobi saya itu pada akhirnya membuat nilai akademik saya turun, padahal saya udah ngejelasin panjang lebar kalau selama ini nilai saya baik-baik saja dan saya tetap menangkap materi yang dijelaskan. Yaaah namanya juga masih kecil (baca: dibawah umur), mana didengarkan pendapat yang seperti itu. Akhirnya, buku Sidu yang berisi cerpen-cerpen saya itu diambil oleh ibu saya dan saya hanya diijinkan menulis di buku itu pada saat pulang sekolah, tapi dengan catatan PR (baca: pekerjaan rumah) saya telah selesai.

Ya sudah mau dikata apa. Saya menurut saja. Tetapi, saya tidak habis akal untuk terus menyalurkan hobi saya. Saya masih senang mencorat-coret halaman belakang buku pelajaran saya dengan karangan-karangan cerita yang fiktif. Pelajaran favorit saya dulu adalah Bahasa Indonesia, karena di dalam kelas itu saya bisa mengekspresikan kata-kata ke dalam lembaran tugas Mengarang. Dulu, kalau disuruh mengarang, pasti tulisan karangan saya lebih panjang daripada siswa lainnya. Semuanya seperti brainstorming saja, mengalir apa adanya. Sungguh menyenangkan bisa menyalurkan semua yang ada di pikiran saya dalam lukisan kata-kata.

Kenapa saya suka menulis? Untuk siapa saya menulis? Dan apa tujuan saya menulis? Pertama, saya suka menulis karena menurut saya menulis sama halnya seperti pelukis yang sedang melukis lukisan indah di atas kanvas. Daya imajinatif berbaur dengan psikologi si empunya lukisan yang berjalan seiring dengan gerakan tangan sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati baik untuk diri kita sendiri atau pun orang lain. Kedua, seperti kalimat sebelumnya, tulisan saya didedikasikan pertama kali untuk saya sendiri. Melalui tulisan-tulisan itu saya bisa belajar untuk introspeksi diri. Belajar lebih baik lagi kata demi katanya, belajar untuk bisa menjabarkan perasaan hati yang terkadang sulit untuk saya ungkapkan secara lisan. Kalau pun ada yang membaca tulisan saya, saya sangat berharap mendapat sebuah respon atau tanggapan baik positif maupun negatif. Penghargaan tertinggi untuk seorang amatir seperti saya adalah melihat seseorang membaca tulisan saya dengan seksama dan terlihat bahwa seseorang itu seperti masuk ke dalam alur cerita imajinatif saya. Sungguh menyenangkan. Ketiga, tujuan saya menulis hanyalah menumpahkan semua yang ada di pikiran saya dengan sedikit improvisasi realistis sehingga tulisan yang saya buat memiliki emosi yang dapat menggambarkan kalimat demi kalimat yang tertuliskan. Selama ini saya belum pernah mengirimkan tulisan-tulisan saya ke penerbit manapun karena percaya diri saya untuk hal ini sangat kecil. Hehe. Saya cukup puas dengan menulis untuk diri sendiri atau bertukar pikiran di dalam blog ini.

Menulis membutuhkan kejujuran. Disinilah tantangannya. Bagi saya ini menyenangkan. Oh iya, untuk blog ini saya juga menambahkan banyak foto-foto berisi momen-momen yang saya alami. Sebenarnya saya sangat senang dengan dunia fotografi. Tapi, apa daya. Saya tidak memiliki kemampuan lebih untuk merealisasikan ketertarikan saya untuk dunia itu. Bagi saya, mendalami sesuatu itu jangan setengah-setengah. Kalau setengah-setengah sama saja seperti saya membuang-buang waktu terlebih uang.

Saya menulis dimana saja dan kapan saja saya memiliki ide. Seperti saat ini. Saya menulis di telepon genggam saya. Bagi saya, apapun fasilitas yang menjembatani saya dengan menulis tidak menjadi masalah.

Dan untuk kalian yang hobi menulis, salam kenal dari saya :)


♥ dinadinc
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 28 Oktober 2010

make a wish, bestie :)

HAPPY SWEET TWENTY, BESTIE.



weeks were quite hectic before so i didn't write. many things i wanna tell about his birthday. i didn't give any costly gift, but i gave him a precious gift. why? because to make it requires a process that isn't easy at all. it takes a looooong time. i make it since June. i was helped by many good friends and work together. you guys are rocksss!!
i wanna say big thanks to friends who also participated in the seconds at 12 p.m





welcome to twenty dear bestie
more mature more love
smarter
more pious
you!

♥dinadinc

SUMPAH PEMUDA, SUMPAH SAYA UNTUK INDONESIA

mungkin pengabdian saya sekarang belum ada apa-apanya untuk Indonesia, terlebih apabila dianalogikan dengan perjuangan pemuda tepat 28 tahun yang lalu. Pemuda-pemudi tersebut dengan lantang menggemuruhkan eksistensi Indonesia. Penghayatan mereka atas lagu Indonesia Raya yang memang pertama kali diperdengarkan pada saat itu sangat pantas ditiru oleh generasi muda jaman sekarang, terlebih pada saat itu pulalah Sumpah Pemuda akhirnya berhasil dirumuskan. Seperti apakah gelora semangat para pemuda itu? Apakah saya pernah merasakan gelora semangat yang meluap-luap seperti mereka? Padahal diumur saya sekarang ini, saya pantas disebut Pemudi.

Prolog tersebut saya tulis untuk menganalogikan pemuda jaman sekarang dengan pemuda pada jaman penjajahan tersebut. Apa yang menjadi perbedaan signifikan? Tentu saja semangatnya! Sudah sangat sering saya mendengar dari pelajaran sejarah mengenai semangat pemuda-pemudi dalam meraih kemerdekaan atau hanya ingin menyebarluaskan eksistensi Indonesia. Semangat yang seharusnya saya miliki untuk terus mengumandangkan eksistensi itu di mata dunia. Semangat sumpah pemuda lahir dari kesadaran akan keanekaragaman dan keyakinan dari kekuatan harmoni yang menjadikan Indonesia menjadi ber-Bhineka Tunggal Ika. Saya sadar kalau pemuda selalu menjadi lokomotif sejarah. Dan dari kalimat itulah saya juga sadar akan peran saya sebagai pemuda demi mengabdi pada bangsa.

Menurut saya, kesadaran untuk maju di era modern dan globalisasi ini ditentukan oleh seberapa besar kehendak dan respons para pemuda terhadap dinamika jaman. Semangat Sumpah Pemuda menunjukkan peran pemuda Indonesia sebagai motor penggerak dan agent of change dalam mengembangkan negara ini. Dan saya sebagai mahasiswa yang berumur produktif, akan semaksimal mungkin mengimplementasikan pendapat saya tersebut.

Dari 28 Oktober 1928 untuk 28 Oktober 2010.
Hidup Pemuda Pemudi!
Hidup Indonesia!

♥dinadinc


Selasa, 19 Oktober 2010

see i'm all about them words
over numbers, unencumbered numbered words
hundred of pages, pages, pages of words
more words then i had ever heard and i feel so alive
(Jason Mraz - You and I Both)




pagi hari diawali oleh kesibukan yang menyehatkan. sahabat saya bermain softball dan saya memulai aktivitas dengan beladiri pilihan saya, taekwondo. entah kenapa cuaca di minggu pagi itu sangat menyenangkan. tidak begitu panas dan tidak terlihat adanya rintik hujan. aktivitas olahraga pagi hari kami lanjutkan dengan mencoba waterpark baru di daerah Siliwangi, Bandung. Menyenangkan. Sangat menyenangkan!! Betapa indahnya melihat satu keluarga bermain bersama. Seorang ayah yang dengan senyum bijaknya menemani anaknya bermain pasir seperti di tepi pantai dan seorang ibu yang setia menyuapkan makanan dengan penuh kasih sayang.
Pemandangan yang tepat untuk merefleksikan keletihan dalam seminggu penuh. Waktu yang sangat berkualitas untuk saya dan sahabat saya. Suasana yang sangat tepat untuk bertukar pikiran dan (lagi) merefleksikan keletihan yang kita alami dalam seminggu penuh. Kegembiraan terpancar dari wajah kami. Terlebih ketika saya melihat pancaran senyumnya, senyum sahabat saya. Seketika itu pula saya merasa mendapatkan energi baru untuk menjalani hari-hari berikutnya.
Saya rasa kami memang harus memiliki hari sebahagia itu lagi. Paling tidak bahagia menurut sudut pandang saya. Karena saya bahagia melihat senyum itu mengembang. Karena saya bahagia melihat aktivitas menyenangkan keluarga lain. Suatu saat nanti, keluarga seperti itulah yang akan saya miliki untuk keluarga yang akan saya bangun sendiri :)

♥dinadinc

Jumat, 15 Oktober 2010

OPEN RECRUITMENT.C'MON GUYSSSS!

DON'T MISS IT!
DANCER IS AN ATHLETE OF A GOD :)

fyi: TELKOM POLYTECHNIC'S STUDENT then do not forget to put your free style photo. adiossss

♥dinadinc

let past be a past.

I am not a prisoner of a past

this is "night-writing" that i make a sudden at this very moment. been long time since i wrote my last post. did you guys miss my post? oh sorry, am just too confident about it. what happened to my life lately? i experienced a lot lately then i'll divide into some posts.

brainstorming always happen anytime. mainly for myself. so far i appreciate what i've got. i heart my family with everything they gave to me, i heart my best friends, i heart my environment and heart everything which i haven't mentioned here. at least i tried to love everything.
guys, i don't know what should i write tonight. fyi, tonight is 11.45 p.m and i can't sleep at all. i can only write about what i feel and what i think tonight.

tonight i'm like a 15-year-old girl who is very still unstable. i have friend who said "someone is born from the past". is that true? whether i have it? i don't like not even willing to live in the shadow of the past. i tried to make the past as a valuable lesson, not to be used as a trauma. but i admit it was hard to continue to look forward without looking back. i still get closer to Allah swt. so i was given the strength to remain steadfast in carrying out day-to-day. Without reducing my gratitude towards to the past that i've experienced, especially for the bad or painful, i really hope i can stand alone or alive on the top of my shadow NOW and pursuing a shadow for my FUTURE.

♥dinadinc